Jamal Preman Pensiun Menang Rp30 Juta di Benihtoto, Kini Serius Investasi di Saham CDIA

Merek: BENIHTOTO
Rp. 1.000
Rp. 100.000 -99%
Kuantitas

Jamal, aktor yang dikenal lewat perannya sebagai tokoh “preman baik hati” dalam sinetron populer Preman Pensiun, baru-baru ini membuat kejutan di dunia digital. Di tengah jadwal syuting yang tidak terlalu padat, Jamal iseng mengisi waktu luang dengan mencoba permainan daring di platform Benihtoto. Tak disangka, dari modal awal Rp200.000, ia berhasil meraih kemenangan fantastis sebesar Rp30 juta hanya dalam satu malam bermain.

Iseng Bermain, Serius Menang

Kisah ini berawal saat Jamal sedang break syuting dan nongkrong bersama kru. Salah satu rekan kerjanya merekomendasikan Benihtoto sebagai platform hiburan digital yang sedang ramai dimainkan. "Saya pikir buat ngisi waktu aja. Namanya juga iseng. Ternyata malah dikasih hoki,” ujar Jamal saat ditemui di kawasan Cibinong, Minggu (13/7).

Ia memilih salah satu game slot populer dan mengatur bet minim. Namun, saat mencoba fitur spin otomatis, kombinasi jackpot muncul dan total kemenangan mencapai puluhan juta rupiah. “Saya langsung tarik napas. Gak nyangka cuma modal dua ratus ribu bisa balik tiga puluh juta,” tambahnya.

Dari Hiburan ke Investasi Serius

Alih-alih menghabiskan hasil kemenangan untuk berfoya-foya, Jamal justru memutuskan mengambil langkah berani: berinvestasi. Ia mulai membaca berbagai forum dan artikel keuangan. Dari situlah ia mengenal saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)—saham baru di Bursa Efek Indonesia yang sedang ramai dibicarakan karena prospeknya yang menjanjikan.

“Saya bukan anak pasar modal, tapi saya ngerti soal momentum. Saya lihat CDIA ini baru listing, katanya anak usaha perusahaan besar. Jadi saya masuk aja sekalian, lumayan buat jangka panjang,” katanya.

CDIA, Saham Infrastruktur Pendatang Baru yang Melesat

CDIA merupakan emiten yang bergerak di sektor infrastruktur dan merupakan anak usaha dari PT Chandra Asri Pacific Tbk, salah satu grup industri petrokimia terbesar di Asia Tenggara. CDIA juga berkolaborasi dengan EGCO Group, perusahaan energi asal Thailand. Perusahaan ini membangun empat pilar bisnis utama: energi, logistik, pelabuhan & penyimpanan, serta air bersih.

Saham CDIA pertama kali ditawarkan ke publik dengan harga Rp190 per saham dan langsung mencetak auto rejection atas (ARA) selama tiga hari berturut-turut setelah listing. Kini, saham ini sudah diperdagangkan di level Rp500 per saham, mencetak pertumbuhan lebih dari 160% dalam waktu kurang dari satu minggu.

Jamal Tak Ingin Instan, Fokus Jangka Panjang

Meski mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat, Jamal menyatakan tidak ingin cepat puas. Ia melihat saham sebagai cara untuk mengamankan masa depan keuangan, apalagi sebagai pekerja seni yang penghasilannya tidak selalu tetap. “Kalau syuting sepi, ya saya bisa tetap ada pegangan. Makanya saya pilih CDIA buat jangka panjang,” ungkapnya.

Kini, Jamal aktif belajar lebih dalam tentang dunia pasar modal dan ikut serta dalam komunitas investor pemula. Ia juga mulai membagikan pengalamannya lewat media sosial untuk mendorong anak muda agar berani melek investasi, meskipun berasal dari latar belakang non-finansial.

Penutup: Dari Preman Pensiun ke Portofolio Serius

Dari peran sebagai preman fiktif, Jamal kini memerankan dirinya sendiri sebagai investor ritel yang terus bertumbuh. Bermodal keberanian mencoba dan ketekunan mempelajari hal baru, ia membuktikan bahwa transformasi finansial bisa dimulai dari mana saja—bahkan dari spin iseng di waktu kosong.

“Saya pikir menang itu hoki. Tapi memilih untuk pakai hasilnya buat investasi, itu pilihan,” pungkasnya.

@ SEO NYAMUK