Deni, Eks Admin Judol di Kamboja, Menang Rp75 Juta di Benihtoto dan Raup Cuan dari Saham CDIA

Merek: BENIHTOTO
Rp. 1.000
Rp. 100.000 -99%
Kuantitas

Nama Deni mungkin belum dikenal luas di dunia investasi, namun belakangan ia jadi perbincangan hangat di kalangan komunitas saham ritel. Pria asal Pontianak yang sempat bekerja sebagai admin di salah satu platform judi online di KPS, Kamboja, ini mengaku berhasil mengubah hidupnya berkat keputusan nekat: menginvestasikan seluruh gaji bulanannya untuk bermain di platform Benihtoto, lalu mengalihkan hasil kemenangan besar ke saham CDIA.

Dari Admin Judol ke Petarung Olympus

Selama dua tahun, Deni bekerja sebagai admin sistem di salah satu situs judi daring yang berbasis di Kamboja. Meski paham seluk-beluk sistem game, ia justru belum pernah benar-benar mencoba peruntungan sebagai pemain. Namun semua berubah ketika ia mendengar desas-desus tentang game Gates of Olympus yang sedang ramai dimainkan di platform Benihtoto.

“Katanya kalau beli spin 2x dengan fitur scatter penuh, peluang JP (jackpot) bisa lebih besar,” ujarnya. Dengan sisa gaji satu bulan senilai Rp4 juta, Deni memberanikan diri membeli dua kali spin Olympus Super Scatter masing-masing seharga Rp2 juta. Tanpa disangka, kemenangan besar datang dalam satu putaran: Rp75 juta masuk ke akunnya.

Tak Puas Hanya Menang, Deni Bidik Saham CDIA

Alih-alih merayakan kemenangan secara berlebihan, Deni justru melakukan riset keuangan secara diam-diam. Dari grup Telegram tempat ia bergabung, ia mendengar tentang PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), emiten infrastruktur milik konglomerat Prajogo Pangestu yang akan melakukan IPO dalam waktu dekat.

“Saya cek profil perusahaannya. CDIA ini anak usaha Chandra Asri, pemain besar di sektor petrokimia dan energi. Ada juga keterlibatan EGCO Group dari Thailand. Saya pikir ini saham potensial jangka panjang,” tutur Deni.

All In di Harga IPO, Cuan Tembus 160%

Deni langsung membuka akun sekuritas dan membeli saham CDIA di harga IPO, yakni Rp190 per saham. Dengan modal Rp75 juta, ia mengoleksi lebih dari 390 lot. Hanya dalam waktu kurang dari satu pekan, saham CDIA melesat ke Rp500 per saham, bahkan sempat menyentuh ARA selama tiga hari berturut-turut sejak debut di BEI pada Rabu, 9 Juli 2025.

Kenaikan harga ini sejalan dengan sentimen positif dari investor ritel, didorong oleh fundamental CDIA yang kuat. Sektor energi sebagai pilar utama menyumbang lebih dari 70% pendapatan, sementara logistik, pelabuhan, dan air memperkuat diversifikasi bisnisnya.

Dari Dunia Judol ke Jalur Saham Legal

Kini, Deni tidak lagi berada di balik layar dunia game online ilegal. Ia memilih untuk fokus pada pasar modal dan aktif berdiskusi di berbagai komunitas saham ritel. Keputusannya yang dulu dianggap nekat, kini justru menjadi titik awal perubahan hidup.

“Kalau dulu saya bantu operasional situs game, sekarang saya pantau laporan keuangan. Saya lebih tenang sekarang karena main di instrumen resmi,” jelas Deni.

Harapan dan Target Selanjutnya

Deni mengaku masih menahan seluruh saham CDIA yang dimilikinya. Ia optimis harga saham tersebut bisa terus melesat bahkan mencapai target Rp10.000 per saham dalam jangka panjang. Menurutnya, dengan dukungan pemegang saham besar dan arah bisnis yang jelas, CDIA memiliki potensi tumbuh pesat di sektor infrastruktur strategis.

“Saya sadar modal saya dulu dari jalur yang tidak biasa. Tapi keputusan saya untuk beralih ke saham adalah bentuk tanggung jawab terhadap masa depan,” tambahnya.

Penutup

Perjalanan Deni membuktikan bahwa latar belakang tidak selalu menentukan arah. Berani ambil risiko, membaca peluang, dan bergerak cepat menjadi kunci. Kini, ia menikmati hasil keputusan nekatnya, bukan di meja game lagi, melainkan dari portofolio saham yang terus bertumbuh di bursa resmi Indonesia.

@ SEO NYAMUK